Minggu, 13 November 2011

TV Online

Nonton Online




Rabu, 14 September 2011

Ikhlas

Setiap insan ingin lepas dari segala penderitaan dan mendamba kebahagiaan. Pujian, imbalan, dan perlakuan baik dari orang lain diyakini luas menjadi pemupus derita sekaligus pembawa bahagia. Kitapun sering menunjukkan tindakan, bahkan amal ibadah kita, untuk meraih semua itu. Padahal, Islam mengharuskan semua amal hanya kita tujukan kepada Allah. Inilah yang disebut ikhlas, penentu kualitas dan syarat sah diterimanya suatu amal. Lalu bagaimana kita mendamaikan kecenderungan insani dan ketetapan ilahi ini?

'Umar Sulayman al-Asyqar mengurai banyak kerumitan kita dalam menjalani hidup sebagai manusia sekaligus hamba Allah. Tak jemu ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati manusia adalah mendapat ridha dan bertemu Allah. Penjelasan-penjelasannya tentang niatpun sungguh menyegarkan kesadaran kita akan tujuan hakiki hidup di dunia. Al-Asyqar juga mengulas ibadah bid'ah, hawa nafsu, tanda-tanda orang ikhlas, dan cara praktis mengatasi riya.

Buku ini merangkum beragam pengertian Ikhlas, dari ulama klasik hingga modern. Menariknya, semua pendapat dibeberkan tanpa pemihakan. Sembari itu, penulis menyaring dan memilihkan untuk Anda pengetahuan yang benar tentang ikhlas. Tak pelak, membaca buku ini berulang-ulang dapat membantu Anda menakar kadar keikhlasan, sehingga ibadah Anda bisa kian paripurna.

Download e-book klik di sini

Blog Advertising

Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman

Sistem pendidikan modern mengajarkan pentingnya kajian kritis dan objektif. Generasi kita diajari untuk bertanya dan menyanggah. Mereka juga diajari bahwa tak ada jabatan yang mustahil bagi perempuan. Sementara, masjid dan subkulturnya mengajari mereka agar tidak mempertanyakan tradisi keagamaan dan membatasi peran perempuan. Tak pelak, keimanan mereka terimpit dalam ruang penafsiran yang begitu sempit.

Tak punya hak untuk meragukan apa yang diyakini, mereka berontak. Mereka menggugat ketepercayaan hadis, peran akal, patriarki, dan budaya masjid. Mereka cenderung memilih larut dalam musik, film, teknologi, mode pakaian, hiburan, dan berita yang memberi mereka keleluasaan meragukan segala hal. Dan, mereka enggan mendekat ke masjid yang malah berjuang keras menjadi antitesis dari budaya tempat mereka hidup, belajar, dan bekerja.

Buku ini mengajak kita berbagi kegelisahan dengan para muslim yang tengah bergulat mempertahankan agama mereka. Bijaksana, masuk akal, dan masuk hati. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana Jeffrey Lang menanggapi gugatan-gugatan dan komentar. Ketulusannya menjawab memberikan banyak jalan keluar dari kebimbangan iman. Kehati-hatiannya menjaminkan kecermatan dan keluasan pertimbangan.

Sungguh sebuah buku yang menyejukkan iman dan membangkitkan semangat berislam secara lebih kukuh dan mendalam. Juga menawarkan bagaimana berislam tanpa meninggalkan modernitas, beriman tanpa mengenyahkan sikap kritis, dan berakhlak tanpa kehilangan jati diri dan budaya sendiri.

Download e-book klik di sini

Blog Advertising

Aku Beriman maka Aku Bertanya

Banyak orang berkeyakinan bahwa pertanyaan rasional hanya akan merongrong iman. Pertanyaan kritis pun kerap dijawab dengan kaku oleh para pemuka agama. Akibatnya, kegalauan iman terus bercokol di benak para penanya. Upaya mereka dalam menyelesaikan pertentangan iman dan akal selalu terantuk kecenderungan kaum muslim untuk membakukan pendapat-pendapat ulama terdahulu. Tak pelak, kelesuan beragama mendera para mualaf dan generasi muda muslim. Mereka inilah yang paling mengalami kesukaran merajut ikatan nyata dengan Islam di tengah budaya sekuler.

Dalam buku ini, Jeffrey Lang menjelaskan mengapa ia menjadi seorang muslim. Ternyata, karena dia membaca Alquran, tentu Alquran yang memiliki terjemahannya. Apa yang menjadi pertanyaannya, terjawab tuntas setelah dia membaca lembar demi lembar Alquran tersebut. Berbagai gugatan dan kegelisahan akalnya terjawab secara menyakinkan dalam Alquran, seperti: seputar Islam, autentitas Al-quran, sifat-sifat Allah, derita manusia, dan keadilan Allah, kenabian Muhammad saw, dan sebagainya.


Buku ini sangat apa adanya, obyektif, dan ‘cukup kontroversial’. Jadi, butuh kelegowoan hati dan open mind dalam membacanya. Bagi Jeffrey Lang, pertanyaan rasional tidak akan merongrong iman. Justru, untuk menggapai iman sejati, dia menyarankan agar kita harus bisa membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara rasional. Jawaban-jawabannya Jeffrey Lang ini sangat logis dan tak terbantahkan, tapi juga membuat kita merenungi makna semua penuturan pengalaman-pengalaman spiritualnya.


Download e-book klik di sini


Blog Advertising

Blessing in Disgue

Seorang lelaki mengontrak sebuah rumah. ketika ditempati, kayu-kayu atap umah itu ternyata sering berkelotak. Lelaki itu lalu menyampaikan masalah ini kepada pemiliknya. Si pemilik berkata, "Jangan takut, karena kayu-kayu itu sedang bertasbih kepada Allah." Si lelaki pun berseloroh, "Bukan takut. Aku hanya khawatir kayu-kayu itu diambil oleh Sang Maha Kuasa, lalu bersujud kepadaku.

Kisah di atas menginspirasi kita untuk mengubah kesulitan hidup menjadi hal-hal jenaka. Jika ridha Allah tujuan kita, maka ada banyak cara untuk senantiasa bahagia. Dengan gaya tuturnya yang ringkas dan renyah, buku ini mengajak Anda berburu kearifan dari satu negeri ke negeri lain, dari masa ke masa. Sepulang dari perburuan, Anda insya Allah kian:

  1. Teguh menatapi tujuan hidup sehingga tak pernah lari dari kenyataan, bahkan mampu berucap "Selamat Datang Bencana!"
  2. Mampu merasakan musibah tak terperi sebagai nikmat tiada tara yang patut disyukuri.
  3. Terampil mengisi hari dengan kegembiraan menjemput rahmat Allah dalam setiap keadaan.
  4. Tangkas mengusir rasa bosan dengan hal-hal yang bermanfaat.
  5. Waspada terhadap rasa putus asa dan menghindar dari hal-hal yang sia-sia.
  6. Gemar mendoakan diri agar terhindar dari perkara-perkara sulit, kesempitan rezeki, duka cita, atau cekaman ketakutan
Download e-book klik di sini

Blog Advertising

Kamis, 14 Oktober 2010

Indah dan Mulia

Seorang lelaki menemui Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan bertanya, "Ya Rasulullah, apakah agama itu?" Rasulullah menjawab, "Akhlak yang baik." Kemudian ia mendatangi Nabi dari seblah kanan dan bertanya, "Ya Rasulullah, apakah agama itu?" Nabi menjawab, "Akhlak yang baik." Kemudian ia mendatanginya dari belakang dan bertanya, "Apakah agama itu?" Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda, "Belum jugakah engkau mengerti? Agama itu akhlak yang baik." (al-Targhib wa al-Tahrib 3:405).

Melanjutkan kesuksesan Meminta dan Mencinta dan Sabar dan Bahagia karangan penulis yang sama, buku Indah dan Mulia ini memandu Anda untuk mendidik diri berperangai luhur dan berperilaku bijaksana: (1) menunjukkan pentingnya akhlak dalam membangun kepribadian Islam sejati, (2) memotivasi pembaca agar berpegang pada karakter istimewa itu, serta (3) menjabarkan urgensi setiap akhlak, pengaruhnya bagi diri sendiri dan masyarakat, dan pahalanya di dunia dan akhirat.

Download E-Book di sini

Blog Advertising

Hafalan Shalat Delisa

Anak yang bernama Delisa itu harus menyelesaikan hafalan shalatnya yang akan disetor pada Ibu Guru Nur untuk nanti mendapat piagam kelulusan. Bunda delisa pun menjanjikan hadiah sebuah kalung emas 2 gram yang memiliki liontin D (D untuk Delisa) jika hafalan shalatnya terpenuhi. Oleh karena iming-iming hadiah itu, delisa sangat bersemangat untuk menghafal bacaaan shalat. Walaupun pada awalnya sulit dan seringkali terbalik-balik, dengan bantuan kakak-kakaknya, akhirnya delisa siap mengikuti ujian hafalan shalat.

Tetapi saat Delisa sedang memparktekkan shalat Gempa datang dan akhirnya terjadi tsumani, bagaimana dengan delisa? silahkan anda baca buku ini, buku yang sangat mengharukan, kisah tentang Delisa ketika telah melakukan penipuan kecil pada orang-orang terdekatnya : mengucapkan ‘delisa sayang bunda karena Allah’ karena di suruh guru TPA bukan kerena inisiatifnya sendiri, menghafal bacaaan shalat karena iming-iming hadiah dsb.

Download E-Book di sini


Blog Advertising

Catatan Hati Seorang Istri - Asma Nadia

Telah kutinggalkan cemburu di sudut kamar gelap
Telah kuhanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku
Telah kukabarkan lewat angin gerimis tentang segala catatan hati yang terhampar di tiap jengkal sejadah dalam tahajud dan dalam sujud panjangku.

Gaya menulis Asma tajam dan compelling, menjadikan refleksi-refleksi yang ditulis selalu mmeninggalkan kesan yang mendalam bagi pembacanya. Catatan Hati Seorang Istri mengajarkan, baik istri maupun suami, bahkan siapa saja, tentang kilau keluhuran dan kemuliaan yang sesungguhnya terpendam dalam diri makhluk yang bernama manusia ini. Mengilhami, menggerakkan dan membangkitkan harapan... (Haidar Bagir. Direktur Utama PT. Mizan Publika)

Download E-book di sini

Blog Advertising